SISTEM PEMANTAU KELEMBAPAN UDARA DAN TANAH UNTUK TANAMAN HIDROPONIK PAKCOY DI GREENHOUSE BERBASIS INTERNET OF THINGS (IOT)
Abstract
Bercocok tanam kini semakin populer di Indonesia, tetapi banyak orang, khususnya di daerah perkotaan, menghadapi keterbatasan lahan untuk bertanam secara konvensional. Oleh karena itu, hidroponik menjadi solusi alternatif. Keberhasilan metode hidroponik sangat dipengaruhi oleh kelembapan udara dan kelembapan tanah. Umumnya, pemilik harus memeriksa kelembapan tanah setidaknya sekali sehari dengan cara menyiram tanaman dan udara yang sesuai. Namun, seringkali pemilik tidak memiliki waktu untuk perawatan rutin. Untuk mengatasi hal ini, penulis merancang sistem berbasis aplikasi Android yang memungkinkan pemilik memantau tanaman hidroponik mereka secara teratur. Sistem ini juga dilengkapi dengan kontrol otomatis untuk mengalirkan air dan menyalakan kipas sesuai kebutuhan. Alat ini menggunakan Arduino Uno R3 untuk memproses data dan mengirimkannya melalui internet. Arduino Uno R3 terhubung dengan sensor Soilmoisture untuk mengukur kelembapan tanah dan sensor DHT untuk mengukur kelembapan udara. Hasil pengujian menunjukkan bahwa jika suhu melebihi 30°C, kipas akan menyala, dan jika kelembapan turun di bawah 200 RH, mini pump DC akan aktif untuk menyiram tanaman. Sensor ultrasonik juga digunakan untuk memantau ketinggian air dalam penampungan; jika ketinggian air turun di bawah 10 cm, aplikasi Blynk akan mengirimkan notifikasi "habis air".