Penguatan Psychological Capital Siswa SMK X dalam Menghadapi Dunia Kerja Sebagai Upaya Mereduksi Tingkat Kemiskinan
DOI:
https://doi.org/10.56956/ijop.v1i01.188Keywords:
Psychological Capital, Happiness, Self-Efficacy, Optimism, Hope, ResilienceAbstract
Sebagai negara berkembang, kemiskinan belum dapat dihindari di Indonesia. Tingkat kemiskinan di Indonesia dapat dikurangi dengan berbagai cara, salah satunya adalah dengan meningkatkan standar hidup masyarakat. Melalui kurikulum yang telah dirancang sesuai dengan kebutuhan industri, Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) diharapkan dapat menghasilkan lulusan yang mampu memenuhi kebutuhan pekerja tingkat pemula, sehingga pada taraf yang lebih lanjut, dapat meningkatkan standar kehidupannya Selain menguasai materi akademik di sekolah, siswa SMK perlu membekali diri dengan penguatan pada aspek psychological capital sehingga mereka dapat bersaing dan menjalani kehidupan mereka secara positif. Penelitian ini dilakukan pada 47 siswa SMK swasta di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan. Pengukuran dilakukan dua kali, yaitu pre-test dan post-test. Dalam periode antara pre-test dan post-test, peneliti melakukan serangkaian pelatihan untuk meningkatkan aspek psychological capital siswa, diantaranya adalah pelatihan keterampilan hidup yang meliputi aspek belajar, bekerja, dan melayani, serta pelatihan kewirausahaan. Psychological capital siswa diukur menggunakan instrumen PCQ-24. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat peningkatan yang signifikan pada psychological capital siswa p=0,016 (p<0,05), dengan optimisme sebagai aspek yang memiliki selisih rata-rata tertinggi = 2,12 (pre x̄ = 2,46; post x̄ = 4,58).