Bagaimanakah Remaja Kasus Pencurian di LPKA Bandung Mempersepsikan Tipe Pola Asuh Orang Tuanya?
DOI:
https://doi.org/10.56956/ijop.v1i01.186Keywords:
Parenting Style Perception, AdolescenceAbstract
Perilaku delinkuen remaja merupakan salah satu masalah yang serius di Indonesia. Perilaku bermasalah yang terjadi pada remaja tidak lepas dari bagaimana remaja mempersepsikan tipe pola asuh orang tuanya terhadap mereka. Tujuan dari penelitian ini ialah untuk menggambarkan persepsi tipe pola asuh orang tua remaja kasus pencurian di LPKA Bandung. Metode penelitian menggunakan deskriptif kuantitatif. Teknik pengambilan sampel menggunakan sampling kuota. Jumlah kuota sampel yang ditentukan dalam penelitian ini ialah 20 orang remaja tahanan LPKA Bandung kasus pencurian. Alat ukur yang digunakan ialah Egna Minnen Beträffande Uppfostran-Childern (EMBU-C) yang diadaptasi dalam bahasa Indonesia untuk mengetahui tipe pola asuh yang dipersepsi oleh remaja terhadap ayah dan ibunya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar remaja menilai pola pengasuhannya berada pada tipe anxious oleh ibu (anxious-mother). Tipe anxious paling banyak dipersepsikan dibanding empat tipe pola asuh lainnya, yaitu: overprotective, emotional-warmth, rejection, dan anxious. Sementara itu, persepsi tipe pola asuh dari ayah jauh lebih rendah dibandingkan ibu. Bagi peneliti selanjutnya disarankan dapat membuat perancangan intervensi untuk meningkatkan persepsi tipe pola asuh orang tuanya agar hal tersebut mempengaruhi juga pada penurunan tingkat perilaku bermasalah remaja.